Pada 14 November 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas menyelenggarakan kegiatan Audit Maternal Perinatal (MPDN) yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak di wilayah Kabupaten Kapuas. Kegiatan ini berlangsung dengan dihadiri oleh berbagai tenaga kesehatan dari wilayah pedalaman hingga pusat kota. Audit MPDN ini diharapkan dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan yang lebih baik dalam penanganan kasus-kasus kematian ibu dan perinatal di masa mendatang.

Pembukaan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan

Acara dimulai dengan pembukaan yang disampaikan oleh Bapak Jum’atil Fajar, selaku Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa syukur dan harapannya agar kegiatan ini dapat memberikan masukan berharga dalam peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Kapuas. Dr. Jum’atil juga menekankan pentingnya tindak lanjut atas rekomendasi yang dihasilkan dari audit ini, sehingga progres perbaikan pelayanan dapat terus terpantau.

Isu dan Tantangan di Lapangan

Dalam sesi diskusi, para bidan dan tenaga kesehatan dari berbagai desa mengungkapkan tantangan yang dihadapi di lapangan. Beberapa masalah yang sering muncul diantaranya adalah:

  1. Akses ke Fasilitas Kesehatan – Masih banyak desa yang sulit dijangkau dan tidak memiliki bidan desa, sehingga ibu hamil sering memilih untuk melahirkan di rumah dengan bantuan dukun kampung.
  2. Keterbatasan Fasilitas di Puskesmas – Di beberapa wilayah, fasilitas di Puskesmas kurang memadai, sehingga masyarakat merasa lebih nyaman melahirkan di rumah.
  3. Budaya Lokal – Ada kecenderungan masyarakat untuk mempertahankan tradisi melahirkan di rumah, didampingi oleh keluarga dan dukun kampung yang memberikan sentuhan pelayanan personal yang tidak dapat diberikan oleh tenaga medis.

Pentingnya Pelayanan yang Nyaman dan Profesional

Bapak Jum’atil dalam arahannya menyampaikan bahwa untuk menarik masyarakat melahirkan di fasilitas kesehatan, Puskesmas dan pusat layanan kesehatan perlu bertransformasi menjadi tempat yang nyaman dan aman bagi ibu melahirkan. Selain itu, beliau mendorong agar pelayanan yang diberikan lebih profesional dan sesuai kompetensi, mengingat persalinan adalah proses yang membutuhkan penanganan medis yang optimal. Beliau menyoroti bahwa ketersediaan fasilitas, seperti ruang persalinan yang representatif dan adanya tenaga kesehatan yang memadai, merupakan langkah awal yang penting.

Sinergi dengan Bidan Kampung dan Peningkatan Kompetensi

Diskusi juga menyoroti peran bidan kampung yang selama ini masih membantu persalinan di desa. Walaupun peran ini penting dalam budaya lokal, Bapak Jum’atil mengingatkan bahwa ke depan, persalinan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten sesuai peraturan kesehatan yang berlaku. Beliau mengapresiasi dedikasi bidan kampung namun tetap mendorong agar proses persalinan dilakukan di fasilitas kesehatan dengan tenaga medis yang sudah memiliki kompetensi.

Rekomendasi dan Harapan

Di akhir acara pembukaan, Bapak Jum’atil menekankan pentingnya kolaborasi antara tenaga kesehatan, pemerintah desa, dan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya melahirkan di fasilitas kesehatan. Selain itu, beliau berharap agar rekomendasi yang dihasilkan dari audit ini dapat menjadi dasar untuk perbaikan sarana dan prasarana di Puskesmas, termasuk peningkatan kapasitas bidan dan tenaga kesehatan lainnya.

Audit MPDN ini menjadi momen refleksi bagi semua pihak yang terlibat dalam layanan kesehatan ibu dan anak di Kabupaten Kapuas. Harapan besar disematkan agar hasil audit ini mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi melalui pelayanan kesehatan yang lebih baik, profesional, dan ramah budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *