Survei Kepuasan Masyarakat

Kadinkes Kapuas Hadiri Rakor Pelaksanaan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kapuas

KUALA KAPUAS – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, dr. Tonun Irawaty Panjaitan, M.M, turut hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kapuas yang digelar pada Jumat, (16/5/2025).

Rapat koordinasi ini berlangsung di ruang rapat Rumah Jabatan Bupati Kapuas dan dipimpin langsung oleh Bupati Kapuas. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kepala Perangkat Daerah, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekretaris Daerah, serta para Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Kapuas.

Dalam rapat tersebut, dibahas berbagai langkah strategis untuk menyelaraskan program kerja perangkat daerah dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Kapuas, guna mempercepat pencapaian target pembangunan daerah yang telah direncanakan.

dr.Tonun Irawaty Panjaitan menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan siap mendukung penuh implementasi visi dan misi kepala daerah, khususnya dalam bidang peningkatan layanan kesehatan masyarakat dan penguatan program kesehatan berbasis promotif dan preventif.

“Kami akan terus bersinergi dengan seluruh OPD untuk memastikan program-program kesehatan berjalan sesuai arah kebijakan pembangunan daerah,” ujar dr. Tonun.

Rakor ini menjadi momentum penting untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, memperjelas arah kebijakan pembangunan, serta memastikan seluruh perangkat daerah berada dalam satu frekuensi untuk mewujudkan Kapuas yang lebih maju dan sejahtera.

Groundbreaking Gedung Baru Dinas Kesehatan Kapuas, Simbol Komitmen Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik

Jumat, 16 Mei 2025 menjadi momen bersejarah bagi jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. Bertempat di lokasi pembangunan gedung baru, telah dilaksanakan acara Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas.

Acara dimulai pukul 08.00 WIB dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Bupati Kapuas Bapak Dodo, jajaran Forkopimda, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dr. Tonun Irawaty Panjaitan, M.M., serta para pejabat struktural dan staf Dinas Kesehatan. Kegiatan ini juga dihadiri oleh pihak kontraktor, perencana, pengawas, serta masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Ibu Kepala Dinas menyampaikan bahwa perjuangan untuk mewujudkan pembangunan gedung baru ini bukanlah hal yang mudah. Berawal dari tekad untuk memanfaatkan tanah milik Dinas Kesehatan yang telah lama ada dan memenuhi semua syarat administrasi, upaya pengajuan sempat beberapa kali ditolak karena dianggap bukan prioritas pembangunan daerah. Namun, dengan semangat dan kerja keras bersama, akhirnya rencana ini berhasil masuk dalam program prioritas dan disetujui untuk dibangun.

Gedung baru ini dirancang sebanyak tiga lantai dengan konsep modern dan representatif. Pembangunan ini diharapkan tidak hanya menjadi pusat kerja administratif, tetapi juga menjadi rumah kedua yang nyaman bagi seluruh pegawai, dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang olahraga, gym, dan ruang relaksasi agar suasana kerja lebih kondusif dan produktif.

Wakil Bupati Kapuas dalam arahannya menyampaikan apresiasi atas dimulainya pembangunan gedung ini. Ia menekankan pentingnya peningkatan pelayanan publik yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. “Semoga dengan adanya kantor baru ini, pelayanan kesehatan untuk masyarakat Kapuas semakin optimal dan profesional,” ujar beliau.

Pembangunan ini bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) Tahun Anggaran 2025, dengan nilai kontrak sebesar Rp12.761.388.830 dan dikerjakan oleh CV Kindai Artha Jaya dari Banjarmasin. Proyek ini dimulai pada 20 Maret 2025 dan ditargetkan selesai pada 14 Desember 2025.

Acara ini juga dimeriahkan dengan kegiatan pemotongan tumpeng sebagai simbol selamatan dan doa bersama agar proses pembangunan berjalan dengan aman, lancar, dan selesai tepat waktu. Seluruh peserta mengenakan atribut keselamatan seperti rompi dan helm proyek sebagai bentuk komitmen terhadap keselamatan kerja.

Melalui kegiatan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas ingin menegaskan semangat kolaboratif, profesionalisme, dan dedikasi untuk terus meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

Upaya Bersama Cegah Kecelakaan: Forum Komunikasi Lalu Lintas Kabupaten Kapuas Bahas Jalur Rawan dan Solusi Terpadu

Kapuas, 16 Mei 2025 – Dalam rangka menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Kabupaten Kapuas, Forum Komunikasi Lalu Lintas (FKLL) kembali digelar dengan melibatkan berbagai pihak penting seperti Dinas Perhubungan, Jasa Raharja, Polres, Dinas Kesehatan, serta Dinas Pekerjaan Umum.

Rapat yang dipimpin oleh Bapak Mashuri dari Dinas Perhubungan ini berlangsung di Rumah Makan Wong Solo, Kuala Kapuas, dan membahas secara mendalam berbagai titik rawan kecelakaan serta tindak lanjut yang diperlukan.

Identifikasi Jalur Rawan Kecelakaan

Beberapa titik kritis yang menjadi perhatian utama antara lain:

  1. Ruas Jalan Kabupaten menuju Tamban Catur

  2. Ruas Jalan Provinsi Jalan Pemuda (KM 7) – tercatat telah terjadi tiga kali kecelakaan fatal; akan segera dipasang rambu peringatan.

  3. Ruas Jalan Nasional Jembatan Kembar (Maluen) – permasalahan truk yang parkir di sela jembatan dan perilaku masyarakat yang berbelok kanan di jembatan kanan menjadi perhatian utama.

Langkah Tindak Lanjut

Forum menyepakati beberapa langkah nyata, di antaranya:

  • Pengajuan pemasangan warning light dan rambu lalu lintas kepada Pemerintah Provinsi di titik-titik rawan.

  • Penyediaan penerangan jalan wajib di tiga lokasi yang diidentifikasi.

  • Pembersihan marka jalan yang tertutup rumput di simpang Pujon.

  • Penegasan kembali bahwa kelengkapan jalan adalah tanggung jawab Dinas PUPR, sedangkan pemeliharaannya oleh Dinas Perhubungan.

Catatan Penting Lainnya

  • Jalan dari Lungkuh Layang ke Jangkang sudah dilengkapi rambu.

  • SK jalan perlu diperbarui dan wajib tersedia untuk jalan baru demi mendukung pembuatan rambu dan marka jalan.

  • Usulan pembuatan spesifikasi speed bump agar seragam dan sesuai standar.

  • Rencana rest area oleh Dinas Perhubungan sedang dikaji, termasuk opsi pengelolaan langsung oleh kabupaten tanpa diserahkan ke provinsi.

Masukan dari Jasa Raharja dan Polres

Jasa Raharja menekankan pentingnya social engineering untuk mengurangi kecelakaan, termasuk dengan penyebaran informasi titik rawan melalui SMS blast. Sementara itu, Polres menyoroti pentingnya keberadaan rest area sebagai pendukung keselamatan dan pemberdayaan UMKM.

Sebagai bentuk tindakan nyata di lapangan, Jasa Raharja telah bekerja sama dengan Puskesmas Basarang dalam menyelenggarakan pelatihan kegawatdaruratan bagi masyarakat di Desa Tambun Raya, Kecamatan Basarang. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas, mengingat seringnya kejadian kecelakaan di wilayah tersebut.

Kontribusi Dinas Kesehatan

Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dalam forum ini menekankan pentingnya indikator kabupaten sehat terkait lalu lintas, yaitu tersedianya sistem layanan pertolongan kecelakaan yang cepat, terpadu, dan terintegrasi. Selain itu, Dinkes juga memperkenalkan konsep Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT), sebagai bagian dari kesiapsiagaan dalam penanganan korban kecelakaan.

Sinergi Antar-Instansi

Pentingnya koordinasi antarpihak kembali ditegaskan. Jasa Raharja dan Polres telah memiliki dashboard informasi kecelakaan, tinggal bagaimana hal tersebut dapat disinergikan dengan sistem pelayanan darurat Dinas Kesehatan untuk respons yang lebih cepat dan tepat sasaran.

Forum ini menjadi bukti nyata bahwa keselamatan lalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Harapannya, langkah-langkah konkret yang dibahas dapat segera diimplementasikan demi menurunkan angka kecelakaan di Kabupaten Kapuas.

Mengawal Standar Pelayanan Minimal Kesehatan: Sosialisasi dan Monev SPM 2025

Sebagai upaya mewujudkan pemerataan layanan dasar kesehatan bagi seluruh masyarakat, Kementerian Kesehatan melalui Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) menyelenggarakan Sosialisasi Monitoring dan Evaluasi (Monev) Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan. Kegiatan ini berlangsung secara daring pada Kamis, 15 Mei 2025 pukul 09.00 WIB melalui tautan: https://link.kemkes.go.id/sosialisasivalidasispm.

Meningkatkan Mutu dan Validitas Data

Monitoring dan evaluasi SPM bukan semata menuntut angka capaian tinggi, tetapi lebih ditekankan pada validitas, akurasi, dan akuntabilitas data. Pendekatan ini ditekankan dalam materi akademisi Monev SPM Kesehatan, bahwa data yang valid akan menjadi dasar perencanaan dan pengambilan keputusan di daerah. Monev juga menjadi sarana edukatif, mendampingi Puskesmas dalam pelaporan melalui sistem e-SPM.

Integrasi SPM dengan Penganggaran Daerah

Melalui materi dari Kementerian Keuangan, dijelaskan bahwa pengalokasian Dana Alokasi Umum (DAU) kini telah diarahkan untuk mendukung pencapaian target layanan publik, termasuk kesehatan. Sistem DAU yang baru mengatur porsi specific grant bidang kesehatan berdasarkan capaian kinerja daerah. Daerah dengan capaian SPM lebih rendah akan menerima porsi DAU SG lebih besar agar mampu mengejar ketertinggalan.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri dalam pembinaannya menegaskan bahwa pelaksanaan SPM menjadi prioritas belanja daerah sebagaimana amanat UU 23/2014 dan UU 1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD). SPM bidang kesehatan mencakup layanan dasar kepada ibu hamil, bayi baru lahir, balita, usia produktif, lansia, serta penderita penyakit kronis dan menular.

Tantangan di Lapangan

Beberapa tantangan yang masih dihadapi daerah dalam pelaksanaan SPM antara lain:

  • Ketidaksesuaian data antara sumber SIMPUS dan e-SPM.

  • Kurangnya SDM serta keterbatasan sarana dan prasarana di daerah tertentu.

  • Belum optimalnya pelaporan empat tahapan penerapan SPM (pengumpulan data, penghitungan kebutuhan, perencanaan, dan pelaksanaan).

Kegiatan sosialisasi ini menjadi ruang diskusi strategis antara pusat dan daerah, guna mengakselerasi pencapaian layanan dasar yang merata, berkualitas, dan tepat sasaran.

Penutup

Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas mengajak seluruh jajaran Puskesmas dan pemangku kepentingan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Bersama kita kawal implementasi SPM agar kesehatan yang merata dan berkeadilan benar-benar dirasakan oleh seluruh warga Kapuas.


Referensi:

  • Materi Webinar Sosialisasi Monev SPM Kesehatan, BKPK-Kemenkes, Mei 2025.

  • Materi Kebijakan TKD dan DAU – Kementerian Keuangan, 2024.

  • Materi Pembinaan dan Pengawasan SPM – Kemendagri, 2024.

Workshop Penyusunan Visi dan Misi SKPD Kesehatan Kabupaten Kapuas: Menggagas Arah Baru Pembangunan Kesehatan

Kapuas, 14 Mei 2025 — Bertempat di Fovere Hotel Kapuas, kegiatan Workshop Penyusunan Visi dan Misi SKPD Kesehatan Kabupaten Kapuas sukses diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendampingan tata kelola pembangunan kesehatan di daerah, khususnya dalam penyusunan dokumen RENSTRA (Rencana Strategis) yang terintegrasi dan berbasis data.

Acara dihadiri oleh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, kepala puskesmas, perwakilan organisasi profesi kesehatan, dan tim pendamping dari ULM. Meskipun Kepala Dinas Kesehatan, dr. Tonun Irawaty Panjaitan, M.M., berhalangan hadir, sambutan pembuka dan materi pertama disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan, Bapak Jum’atil Fajar.

Dalam pemaparannya, Bapak Jum’atil menekankan pentingnya perencanaan yang sinkron dengan kebijakan nasional, serta relevan terhadap tantangan dan kebutuhan masyarakat lokal. Fokus utama yang disampaikan antara lain penguatan SDM kesehatan, pemenuhan fasilitas layanan, perluasan cakupan jaminan kesehatan, dan transformasi pelayanan primer.

Beberapa narasumber yang direncanakan hadir dari Bappelitbangda dan DPRD Kapuas tidak dapat hadir, sehingga sesi materi dilanjutkan oleh Bapak Hari Satrisno dari Tim Perencana Dinas Kesehatan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan isu-isu utama kesehatan di Kabupaten Kapuas serta penyusunan draft kalimat visi kesehatan daerah.

Hasil FGD: Sorotan Masalah dan Arah Solusi

Diskusi kelompok menyepakati bahwa beberapa tantangan utama dalam pelayanan kesehatan di Kapuas meliputi:

  • Ketimpangan distribusi tenaga kesehatan (SDM) antar wilayah

  • Masih terbatasnya fasilitas SARS Plus (Sarana, Alat, dan Reagen)

  • Belum meratanya akses terhadap BPJS dan Universal Health Coverage (UHC)

  • Kendala administratif dan sosialisasi regulasi pelayanan BPJS di fasilitas kesehatan

  • Meningkatnya kasus penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes

Usulan visi yang mengemuka dalam diskusi adalah:

“Terciptanya masyarakat yang sehat, mandiri, dan religius menuju Kapuas yang berdaya saing, sejahtera, indah, dan aman.”

Adapun misi yang dirumuskan antara lain:

  1. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang adil dan merata.

  2. Mendorong perilaku hidup bersih dan sehat berbasis nilai-nilai religius.

  3. Mengembangkan sistem kesehatan yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing.

  4. Menjamin lingkungan yang sehat dan nyaman.

  5. Memperluas kemitraan lintas sektor serta pemberdayaan masyarakat.

Penutup

Workshop ini merupakan langkah strategis awal dalam menyusun arah pembangunan kesehatan yang lebih efektif dan partisipatif di Kabupaten Kapuas. Diharapkan, hasil rumusan dari kegiatan ini dapat menjadi dasar kuat bagi Dinas Kesehatan dalam menyusun dokumen perencanaan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan tantangan pembangunan kesehatan ke depan.

Dinas Kesehatan Kapuas Mengucapkan Selamat Hari Raya Waisak 12 Mei 2025

Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas beserta seluruh jajaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) turut mengucapkan Selamat Memperingati Hari Raya Waisak, yang jatuh pada tanggal 12 Mei 2025.

Hari Raya Waisak merupakan momen penting bagi umat Buddha untuk merenungkan nilai-nilai luhur ajaran Sang Buddha, seperti cinta kasih, welas asih, dan kedamaian. Dalam semangat ini, kami di lingkungan Dinas Kesehatan Kapuas turut mendukung terciptanya masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani, melalui pelayanan kesehatan yang inklusif dan penuh toleransi lintas kepercayaan.

Kami percaya bahwa kesehatan dan harmoni sosial merupakan dua pilar penting dalam membangun kehidupan masyarakat yang damai dan sejahtera. Semoga semangat Waisak senantiasa menginspirasi kita semua untuk hidup lebih baik, saling menghormati, dan peduli terhadap sesama.