Tanggal: Sabtu, 26 Oktober 2024
Lokasi: Puskesmas Palangkau, Desa Saka Binjai, Kecamatan Kapuas Murung
Tim TPCB: Bapak Jum’atil Fajar, Bapak Masran, Bapak Hadi, Bapak Yonas, dan Ibu Rahmawati
Pengenalan
Pada Sabtu, 26 Oktober 2024, Tim Pembinaan Cluster Binaan (TPCB) Wilayah E melaksanakan kunjungan pendampingan di Puskesmas Palangkau, Kecamatan Kapuas Murung. Dengan dipimpin oleh Bapak Jum’atil Fajar, tim ini bertujuan untuk membantu Puskesmas Palangkau mengatasi berbagai kendala dan meningkatkan mutu layanan, sejalan dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
Kegiatan dibuka dengan paparan oleh Kepala Puskesmas, Bapak Nano, yang menjelaskan beberapa tantangan di Puskesmas Palangkau, seperti kekurangan tenaga dokter, keterbatasan rumah dinas, ruang rawat inap yang minim, serta kebutuhan aula dan sarana prasarana lainnya.
Isu dan Solusi
1. Kekurangan Tenaga Dokter
Bapak Nano mengungkapkan bahwa meskipun secara resmi Puskesmas Palangkau tidak memiliki tenaga dokter, mereka telah bekerja sama secara informal dengan beberapa dokter untuk konsultasi dan tindakan darurat. Pak Jum’atil Fajar menyarankan solusi berbasis kerja sama formal dengan dokter, misalnya melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dapat menjadi dasar legal bagi pembiayaan jasa dokter.
2. Rumah Dinas
Hanya ada satu unit rumah dinas yang tersedia untuk petugas kesehatan. Bapak Jum’atil Fajar menyarankan agar pengajuan penambahan rumah dinas ini dilakukan melalui Musrenbang Desa dan Kecamatan agar dapat menampung petugas kesehatan yang berasal dari luar wilayah.
3. Ruang Rawat Inap dan Ruang Infeksius
Puskesmas Palangkau memiliki keterbatasan ruang rawat inap yang hanya satu ruangan, sedangkan standar mensyaratkan ruangan terpisah untuk pasien pria, wanita, dan anak. Begitu pula dengan ruang infeksius, yang kini semakin penting setelah pengalaman pandemi COVID-19. Menanggapi hal ini, Bapak Yonas dari bidang sarana dan prasarana menegaskan pentingnya integrasi aula sebagai fasilitas yang menyatu dalam bangunan induk Puskesmas, sesuai dengan prototipe terbaru. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan edukasi masyarakat dengan lebih efisien.
4. Perbaikan Program dan Tata Naskah
Bapak Masran menjelaskan bahwa dalam perbaikan administrasi, tata naskah memainkan peran penting agar setiap pelaksanaan kegiatan terdokumentasi secara rapi dan mematuhi aturan perundang-undangan. Ia juga menyampaikan tentang masalah kepegawaian dan pentingnya perencanaan sumber daya manusia yang berkelanjutan, terutama dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja kontrak dan pengabdian masyarakat.
5. Program Perbaikan Strategis
Bapak Hadi, yang membidangi Program Perbaikan Strategis Puskesmas, memaparkan pentingnya pemenuhan indikator kinerja dan mutu sebagai bagian dari budaya kerja di Puskesmas Palangkau. Bapak Hadi menegaskan bahwa penerapan program perbaikan strategis memerlukan komitmen tim untuk menjaga mutu secara konsisten dan berkelanjutan.
6. Inovasi Pendampingan TPCB
Ibu Rahmawati menjelaskan peran dan tujuan TPCB, yaitu memastikan puskesmas memiliki sumber daya dan standar pelayanan yang memadai serta memenuhi target indikator kinerja. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah OJT (On-the-Job Training) untuk meningkatkan kapabilitas TPCB. OJT ini sebelumnya telah dilaksanakan di Bandung dengan pendekatan berbasis kluster. Selain itu, ia menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan melalui pengisian PPS (Program Perbaikan Strategis) dan SATPCB yang terpantau setiap tahun untuk menjaga kualitas layanan di puskesmas.
7. Evaluasi Akreditasi Puskesmas dan Feedback
Dalam presentasinya, Ibu Rahmawati mengingatkan pentingnya mempersiapkan akreditasi puskesmas secara berkelanjutan. Sebagai bagian dari pendampingan TPCB, setiap hasil dan rekomendasi akan dilaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan, termasuk feedback dari pendampingan ini yang mencakup pengisian PPS dan SATPCB. Rencana kerja bersama TPCB di akhir tahun juga diharapkan dapat mempercepat proses evaluasi dan menyamakan persepsi dalam memberikan feedback yang relevan bagi tiap puskesmas di wilayah binaan.
Kesimpulan
Pendampingan TPCB Wilayah E di Puskesmas Palangkau ini merupakan langkah penting untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan. Dengan menghadirkan solusi langsung atas kendala yang ada, termasuk usulan perjanjian kerja sama dengan dokter dan pemenuhan kebutuhan rumah dinas, diharapkan Puskesmas Palangkau mampu memberikan pelayanan yang lebih optimal bagi masyarakat sekitar. Tim TPCB juga menekankan pentingnya evaluasi berkelanjutan untuk mendukung budaya mutu dan memenuhi standar akreditasi di masa depan.