Pendahuluan
Diabetes Tipe 2 (T2D) adalah penyakit yang semakin meluas dengan prevalensi global mencapai 463 juta orang pada 2019, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 700 juta pada 2045. Penyakit ini seringkali disebabkan oleh resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin, serta dapat menyebabkan komplikasi serius. Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan sehat, termasuk konsumsi makanan kaya flavonoid seperti cokelat, dapat berperan penting dalam mencegah dan mengelola diabetes.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan data dari tiga kohort besar di Amerika Serikat: Nurses’ Health Study (NHS), Nurses’ Health Study II (NHSII), dan Health Professionals Follow-Up Study (HPFS). Partisipan dipantau selama lebih dari tiga dekade dengan fokus pada konsumsi cokelat (hitam, susu, dan total) dan hubungannya dengan risiko diabetes. Data diet dikumpulkan melalui kuesioner setiap empat tahun.

Hasil Penelitian

  • Cokelat Hitam: Konsumsi minimal 5 porsi/minggu dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes sebesar 21%. Setiap porsi tambahan per minggu mengurangi risiko sebesar 3%.
  • Cokelat Susu: Tidak ditemukan hubungan signifikan antara konsumsi cokelat susu dan risiko diabetes. Sebaliknya, konsumsi cokelat susu justru berhubungan dengan kenaikan berat badan.
  • Total Cokelat: Konsumsi ≥5 porsi/minggu berhubungan dengan penurunan risiko diabetes sebesar 10%.

Kesimpulan
Penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi cokelat hitam dalam jumlah moderat dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, sedangkan cokelat susu cenderung tidak memberikan manfaat serupa. Efek perlindungan dari cokelat hitam mungkin terkait kandungan flavonoidnya yang tinggi, yang memberikan manfaat antioksidan dan anti-inflamasi.

Implikasi
Penemuan ini membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai peran cokelat dalam kesehatan metabolik. Masyarakat juga dapat mempertimbangkan konsumsi cokelat hitam sebagai bagian dari pola makan sehat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *