Konsultasi Publik RI-PPM PT. Mas Sari: Membangun Komunitas dengan Pendekatan Multidimensi

Pada Jumat, 13 Desember 2024, PT. Mas Sari menggelar Konsultasi Publik Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (RI-PPM) di Aula Bappelitbangda Kabupaten Kapuas. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, serta jajaran eksekutif PT. Mas Sari. Asisten II Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, Bapak Vitrianson, membuka acara ini secara resmi, menandai komitmen pemerintah untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan.

Tujuan RI-PPM dan Pilar Utama

Rencana Induk Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat yang dirancang PT. Mas Sari mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 26 Tahun 2018. RI-PPM ini mencakup delapan pilar utama, di antaranya pendidikan, kesehatan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan hidup. Konsultasi publik ini bertujuan untuk mendapatkan masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya guna memastikan bahwa program yang direncanakan relevan dengan kebutuhan lokal.

Fokus pada Pilar Kesehatan

Dalam paparan yang disampaikan, kondisi kesehatan masyarakat di sekitar wilayah tambang menjadi salah satu isu yang mendapatkan perhatian utama. Beberapa permasalahan kesehatan yang diidentifikasi meliputi:

  1. Kondisi Pustu dan Sarana Kesehatan: Banyak pos kesehatan desa (pustu) berada dalam kondisi kurang layak, baik dari segi bangunan maupun kelengkapan peralatan dan obat-obatan.
  2. Kekurangan Tenaga Kesehatan: Terdapat kekurangan bidan dan perawat di desa, yang diperburuk dengan kurangnya pelatihan bagi kader kesehatan.
  3. Stunting dan Gizi Buruk: Minimnya pemahaman masyarakat tentang 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menyebabkan prevalensi stunting masih tinggi.
  4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Kesadaran masyarakat untuk menerapkan PHBS masih rendah, termasuk dalam hal sanitasi dan akses air bersih.

Program Kesehatan yang Direncanakan

Sebagai solusi, PT. Mas Sari merancang sejumlah program kesehatan yang akan dilaksanakan dalam tiga tahun ke depan (2025-2027), dengan total anggaran sebesar Rp1,32 miliar. Program-program ini mencakup:

  • Klinik Kesehatan Gratis: Memberikan pemeriksaan kesehatan rutin di empat desa, dengan target 250 orang per tahun.
  • Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM): Mengadakan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat, serta penyuluhan tentang tanaman obat keluarga (TOGA).
  • Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu: Memberikan pelatihan intensif kepada kader posyandu agar mereka mampu memberikan layanan yang optimal.
  • Paket Pemberian Makanan Tambahan (PMT): Distribusi PMT untuk 200 anak setiap tahunnya guna mendukung pertumbuhan balita dan mencegah stunting.

Dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Dinas Kesehatan menyarankan kepada pihak PT. Mas Sari untuk melakukan pelatihan kader posyandu bekerja sama dengan lembaga pelatihan yang terakreditasi seperti Balai Pelatihan Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga pelatihannya betul-betul sesuai dengan standar. Selain itu, Bapak Jum’atil Fajar juga menyarankan kepada pihak perusahaan agar juga memperkuat kelembagaan desa, khususnya Kelompok Kerja Desa Sehat yang meliputi kepala desa, ketua tim penggerak PKK, Kader Pembangunan Manusia, kader posyandu, perawat, bidan serta PPKBD yang ada di desa tersebut. Selain itu, pihak perusahaan juga diajak untuk dapat mendukung tercapainya komitmen Open Defecation Free di Kabupaten Kapuas dengan mengupayakan perbaikan sanitasi di empat desa yang merupakan lokasi perusahaan.

Harapan dan Tindak Lanjut

Dalam diskusi yang berlangsung, perwakilan masyarakat menyampaikan sejumlah masukan, termasuk kebutuhan akan keberlanjutan program serta pengawasan pelaksanaan di lapangan. PT. Mas Sari berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat setempat dalam merealisasikan RI-PPM ini.

Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari langkah konkret dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional PT. Mas Sari. Dengan pendekatan multidimensi yang mencakup berbagai aspek kehidupan, program ini diharapkan mampu menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *