Dalam rangka pelaksanaan kunjungan lapangan Monitoring dan Evaluasi Audit Kasus Stunting Tahun 2024, berbagai pihak berkumpul di Kantor Desa Tajepan, Kecamatan Kapuas Murung, pada hari Selasa, 10 Desember 2024 untuk mengedukasi masyarakat mengenai upaya pencegahan dan intervensi stunting secara konvergensi. Acara ini dibuka oleh Ibu Ina Suratie, Technical Assistant Tim Penanganan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kapuas, yang kemudian diikuti oleh sambutan dari Camat Kapuas Murung, Bapak Akhmad Kurnadi, S.Sos.
Edukasi untuk Masyarakat
Dalam kegiatan ini, Bapak Jum’atil Fajar, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, memberikan penyuluhan kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, serta ibu dengan anak yang berisiko stunting. Beliau menekankan pentingnya pemberian ASI eksklusif serta mengampanyekan bahaya rokok terhadap kesehatan keluarga. Edukasi dilanjutkan oleh Ibu Erniwaty, dokter dari DP3APPKB Kabupaten Kapuas, yang menjelaskan pentingnya program Keluarga Berencana (KB) sebagai salah satu upaya jangka panjang mencegah stunting.
Pembahasan Masalah Lokal
Di sela kegiatan, dilakukan diskusi antara Bapak Jum’atil, Ibu Nurcahaya Sitanggang (Pimpinan Puskesmas Palingkau), dan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Kapuas Murung. Mereka membahas tiga isu utama:
- Ketersediaan Air Layak Minum: Air sumur bor di Tajepan tidak layak konsumsi, menjadi perhatian utama untuk penyediaan air bersih.
- Jamban di Pinggir Sungai: Meski Dinas Pekerjaan Umum telah menyediakan septic tank terapung, penggunaannya masih minim.
- Cakupan Imunisasi: Masih ada masyarakat yang enggan memberikan imunisasi kepada anak-anak mereka, menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan komunitas.
Kunjungan Rumah Keluarga Berisiko Stunting
Sebagai bagian dari kegiatan, rombongan mengunjungi rumah salah satu calon pengantin yang akan segera menikah. Kunjungan ini bertujuan untuk memantau langsung kondisi lingkungan dan memberikan intervensi langsung jika diperlukan.
Penyerahan Bingkisan dan Daftar Tilik
Selain edukasi, peserta menerima bingkisan sebagai bentuk dukungan. Petugas dari DP3APPKB juga melakukan pengisian daftar tilik untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan anak sesuai standar.
Refleksi dan Kesimpulan
Kegiatan ini menunjukkan pentingnya sinergi antara berbagai instansi dalam mengatasi stunting. Peran aktif masyarakat, dukungan dari pemerintah daerah, serta kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam keberhasilan program ini. Desa Tajepan adalah contoh nyata di mana upaya pencegahan stunting dilakukan secara menyeluruh, dari edukasi hingga kunjungan lapangan.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan angka stunting di Kabupaten Kapuas dapat terus menurun, menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas.