Wawancara yang dilakukan pada hari Jum’at, 27 Desember 2024, melalui platform Zoom Workplace, antara Bapak Jum’atil Fajar, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, dan Bapak Hendra Susilo, Pimpinan Puskesmas Sei Pinang, memberikan gambaran tentang capaian, kendala, serta peluang perbaikan dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) sepanjang tahun 2024.
1. Efektivitas Pelaksanaan Program
Puskesmas Sei Pinang melaporkan bahwa tingkat penyerapan dana BOK pada tahun 2024 mencapai 79%. Program-program prioritas yang dilaksanakan meliputi:
- Pencegahan dan penanganan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
- Deteksi dini dan respons terhadap penyakit menular.
- Upaya promotif dan preventif dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Namun, beberapa program belum dapat terealisasi secara optimal, seperti penguatan kolaborasi dengan Klinik Pratama, karena tidak adanya Klinik Pratama di wilayah kerja Puskesmas Sei Pinang.
2. Kendala yang Dihadapi
Dalam pelaksanaan program, terdapat sejumlah kendala yang dihadapi:
- Pendanaan terlambat: Dana BOK baru tersedia pada bulan Mei, sehingga pelaksanaan beberapa kegiatan mengalami keterlambatan.
- Logistik imunisasi: Distribusi vaksin untuk wilayah terpencil, seperti Desa Masupa Ria, masih menemui kendala. Ketersediaan vaksin DPT dan vaksin Hepatitis B yang tidak lengkap menjadi hambatan dalam pencapaian cakupan imunisasi yang optimal.
3. Kegiatan Utama dan Pemantauan
Puskesmas Sei Pinang melaksanakan kegiatan imunisasi dan surveilans kesehatan secara aktif. Kegiatan surveilans mencakup pemantauan penyakit menular dan kejadian luar biasa. Untuk wilayah terpencil seperti Desa Masupa Ria, kunjungan kesehatan bergerak dilakukan hingga tiga kali dalam setahun untuk menjamin akses layanan kesehatan masyarakat.
4. Koordinasi dan Dukungan
Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dilakukan melalui monitoring dan evaluasi rutin, terutama terkait pelaporan keuangan dan capaian program. Supervisi lapangan dari Dinas Kesehatan tetap diperlukan untuk memastikan kelancaran program dan mencapai hasil yang lebih maksimal.
5. Usulan dan Rencana Tahun Depan
Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan dana BOK di masa mendatang, Puskesmas Sei Pinang mengusulkan agar pencairan dana dilakukan lebih awal, yakni pada bulan Januari. Hal ini diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan program dan menghindari keterlambatan. Selain itu, evaluasi terhadap pelaksanaan tahun 2024 akan menjadi dasar untuk menyusun program yang lebih efisien dan berdampak luas.
6. Dukungan Lintas Sektor
Partisipasi lintas sektor, terutama perangkat desa, sangat membantu pelaksanaan program. Dukungan desa, terutama dalam kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita gizi kurang, menjadi salah satu faktor keberhasilan pelaksanaan program di tingkat lokal.
Kesimpulan
Melalui evaluasi yang komprehensif dan rencana strategis untuk perbaikan, Puskesmas Sei Pinang berkomitmen untuk memanfaatkan dana BOK dengan lebih efektif di masa depan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, termasuk di wilayah terpencil, dapat menikmati layanan kesehatan yang berkualitas dan merata.