Workshop Penyusunan Visi dan Misi SKPD Kesehatan Kabupaten Kapuas: Menggagas Arah Baru Pembangunan Kesehatan

Suasana workshop penyusunan visi dan misi SKPD Kesehatan Kabupaten Kapuas yang berlangsung di Fovere Hotel Kapuas dengan peserta dari Dinas Kesehatan, puskesmas, dan tim pendamping ULM.

Kapuas, 14 Mei 2025 — Bertempat di Fovere Hotel Kapuas, kegiatan Workshop Penyusunan Visi dan Misi SKPD Kesehatan Kabupaten Kapuas sukses diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendampingan tata kelola pembangunan kesehatan di daerah, khususnya dalam penyusunan dokumen RENSTRA (Rencana Strategis) yang terintegrasi dan berbasis data.

Acara dihadiri oleh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, kepala puskesmas, perwakilan organisasi profesi kesehatan, dan tim pendamping dari ULM. Meskipun Kepala Dinas Kesehatan, dr. Tonun Irawaty Panjaitan, M.M., berhalangan hadir, sambutan pembuka dan materi pertama disampaikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan, Bapak Jum’atil Fajar.

Dalam pemaparannya, Bapak Jum’atil menekankan pentingnya perencanaan yang sinkron dengan kebijakan nasional, serta relevan terhadap tantangan dan kebutuhan masyarakat lokal. Fokus utama yang disampaikan antara lain penguatan SDM kesehatan, pemenuhan fasilitas layanan, perluasan cakupan jaminan kesehatan, dan transformasi pelayanan primer.

Beberapa narasumber yang direncanakan hadir dari Bappelitbangda dan DPRD Kapuas tidak dapat hadir, sehingga sesi materi dilanjutkan oleh Bapak Hari Satrisno dari Tim Perencana Dinas Kesehatan. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan isu-isu utama kesehatan di Kabupaten Kapuas serta penyusunan draft kalimat visi kesehatan daerah.

Hasil FGD: Sorotan Masalah dan Arah Solusi

Diskusi kelompok menyepakati bahwa beberapa tantangan utama dalam pelayanan kesehatan di Kapuas meliputi:

  • Ketimpangan distribusi tenaga kesehatan (SDM) antar wilayah

  • Masih terbatasnya fasilitas SARS Plus (Sarana, Alat, dan Reagen)

  • Belum meratanya akses terhadap BPJS dan Universal Health Coverage (UHC)

  • Kendala administratif dan sosialisasi regulasi pelayanan BPJS di fasilitas kesehatan

  • Meningkatnya kasus penyakit tidak menular seperti hipertensi dan diabetes

Usulan visi yang mengemuka dalam diskusi adalah:

“Terciptanya masyarakat yang sehat, mandiri, dan religius menuju Kapuas yang berdaya saing, sejahtera, indah, dan aman.”

Adapun misi yang dirumuskan antara lain:

  1. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan yang adil dan merata.

  2. Mendorong perilaku hidup bersih dan sehat berbasis nilai-nilai religius.

  3. Mengembangkan sistem kesehatan yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing.

  4. Menjamin lingkungan yang sehat dan nyaman.

  5. Memperluas kemitraan lintas sektor serta pemberdayaan masyarakat.

Penutup

Workshop ini merupakan langkah strategis awal dalam menyusun arah pembangunan kesehatan yang lebih efektif dan partisipatif di Kabupaten Kapuas. Diharapkan, hasil rumusan dari kegiatan ini dapat menjadi dasar kuat bagi Dinas Kesehatan dalam menyusun dokumen perencanaan yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan tantangan pembangunan kesehatan ke depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *