Supervisi Tim Bapelkes Ciloto ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas

Pada hari Kamis, 10 Oktober 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas menerima kunjungan supervisi dari Tim Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto, yang terdiri dari dr. Aisyah, MKM (Widyaiswara Ahli Madya) dan Oktarina Permatasari, SGz, MKM (Widyaiswara Pertama). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka supervisi terhadap dua peserta pelatihan Quality Improvement Process (QIP), yaitu Ibu Mayae Hugo (Ketua Tim Kesehatan Keluarga dan Gizi) dan Ibu Rahmawati (Ketua Tim Mutu, Akreditasi, dan Pembiayaan) di Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas.

Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Bapak Jum’atil Fajar, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, yang memfasilitasi pertemuan dan diskusi mengenai hasil pelatihan yang telah diikuti oleh kedua peserta. Dalam pertemuan tersebut, Ibu Mayae dan Ibu Rahmawati mempresentasikan implementasi hasil pelatihan QIP yang telah mereka terapkan di lapangan.

Topik utama yang dibahas dalam pertemuan adalah koordinasi sistem di Puskesmas dalam pelaksanaan Tim Pembinaan Cluster Binaan (TPCB). Salah satu isu penting yang diangkat adalah lambatnya pengembalian Self Assessment (SA) TPCB ke Dinas Kesehatan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya program di Puskesmas yang sering kali membuat tugas-tugas tertentu, seperti pengembalian SA, terabaikan.

Pada tahun 2023, hanya sekitar 42,3% SA TPCB yang berhasil dikembalikan ke Sekretariat TPCB. Oleh karena itu, target yang ingin dicapai pada semester kedua tahun 2024 adalah pengembalian 100% SA ke Sekretariat TPCB untuk memastikan bahwa evaluasi dan perbaikan mutu pelayanan dapat terus berjalan secara optimal.

Setelah mendengarkan paparan dari Ibu Mayae dan Ibu Rahmawati, Oktarina Permatasari, SGz, MKM memberikan materi mengenai Total Quality Management (TQM) dan Quality Improvement Process (QIP). Materi ini diharapkan dapat memberikan panduan bagi tim di Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Ibu Oktarina juga menjelaskan langkah-langkah QIP yang terdiri dari tujuh tahap, dan bagaimana pelaksanaannya dapat diterapkan di seluruh Puskesmas.

Dalam sesi diskusi, hadir pula sejumlah peserta dari berbagai bidang yang turut memberikan masukan dan berdiskusi mengenai kendala-kendala teknis yang dihadapi dalam implementasi sistem manajemen mutu di Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas. Salah satu kesimpulan yang dihasilkan adalah pentingnya peran TPCB dalam mendampingi Puskesmas untuk secara berkelanjutan melakukan perbaikan mutu melalui pendekatan Continuous Quality Improvement (CQI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *