Sinkronisasi ASPAK dan Verifikasi Usulan Alat Kesehatan di Kabupaten Kapuas

Pada hari Kamis, 12 Desember 2024, Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas menerima kunjungan dari Ibu Sofia Wirda (Adinkes Provinsi Kalimantan Tengah) dan Bapak Noperianto (Adinkes Provinsi Kalimantan Selatan). Kunjungan ini merupakan bagian dari proyek Strengthening of Primary Health Care in Indonesia (SOPHI), dengan fokus pada monitoring data Aplikasi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan (ASPAK) serta verifikasi usulan alat kesehatan di empat Puskesmas: Basarang, Pulau Telo, Melati, dan Selat.

Tujuan dan Aktivitas Kunjungan

Tim dari provinsi melakukan monitoring dan verifikasi data ASPAK di lapangan. Aktivitas ini bertujuan untuk:

  1. Memastikan kelengkapan dan keakuratan data alat kesehatan yang telah diterima.
  2. Mengidentifikasi kendala yang dihadapi oleh petugas Puskesmas dalam memperbarui data ASPAK.
  3. Memberikan arahan untuk menyelesaikan masalah terkait input data dan pemanfaatan alat kesehatan.

Dari hasil monitoring, ditemukan bahwa dua Puskesmas telah melakukan pembaruan data ASPAK, meskipun masih terdapat beberapa alat kesehatan yang belum sepenuhnya diinput karena alasan tertentu. Sedangkan dua Puskesmas lainnya belum melakukan pembaruan data karena pengelola baru merasa kurang percaya diri untuk melakukan input, khawatir terjadi kesalahan dalam prosesnya.

Kendala dan Tindak Lanjut

Menurut Ibu Sofia Wirda, kendala utama yang ditemukan adalah kurangnya pengalaman atau keberanian petugas Puskesmas, terutama pengelola baru, dalam memperbarui data ASPAK. Ketakutan ini menjadi hambatan utama, meskipun pelatihan sebelumnya sudah diberikan. Hal ini menunjukkan perlunya pendampingan lebih lanjut agar petugas merasa yakin dalam menjalankan tugas mereka.

Selain itu, ditemukan pula bahwa meskipun alat kesehatan telah diterima, beberapa di antaranya belum digunakan secara optimal. Penyebabnya bervariasi, termasuk kurangnya pengetahuan teknis tentang cara penggunaan alat tersebut.

Upaya Meningkatkan Pemanfaatan dan Akurasi Data ASPAK

Ibu Evri Astuti, Ketua Tim Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, menjelaskan bahwa pelatihan ASPAK yang telah diberikan sebelumnya bertujuan untuk memastikan alat kesehatan dapat dimanfaatkan secara maksimal dan datanya tercatat dengan baik. Namun, evaluasi rutin dan pendampingan kepada petugas, terutama bagi pengelola baru, masih menjadi kebutuhan mendesak. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah alat kesehatan yang tidak terdaftar dengan baik dalam sistem ASPAK.

Kesimpulan

Monitoring ini menunjukkan bahwa terdapat kemajuan dalam pembaruan data ASPAK di beberapa Puskesmas, namun tantangan masih ada, terutama dalam hal keberanian dan kepercayaan diri petugas baru untuk mengelola sistem tersebut. Diperlukan langkah-langkah berkelanjutan seperti pendampingan teknis dan penguatan kapasitas agar pengelolaan alat kesehatan dapat berjalan dengan lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *