Pada tanggal 12 Agustus 2024, Aula Bappelitbangda Kabupaten Kapuas menjadi saksi sebuah pertemuan penting yang mengarah pada pembentukan masa depan Kabupaten Kapuas. Kegiatan tersebut adalah Konsultasi Publik Penyusunan Rencana Induk Peta Jalan (Road Map) Riset dan Inovasi Daerah. Kegiatan ini tidak hanya menyoroti komitmen pemerintah Kabupaten Kapuas terhadap pembangunan yang berkelanjutan tetapi juga membuka ruang dialog antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kapuas, sebagian besar diwakili oleh para sekretarisnya. Salah satu peserta yang hadir adalah Bapak Jum’atil Fajar, Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, yang turut memberikan kontribusi dalam diskusi. Keterlibatan para sekretaris OPD ini menandakan pentingnya kegiatan ini, karena merekalah yang nantinya akan menjadi penggerak utama dalam implementasi kebijakan dan program-program yang dihasilkan dari pertemuan ini.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai ide dan gagasan diutarakan oleh para peserta, yang mencerminkan kekayaan pemikiran dan keinginan untuk mengembangkan daerah dengan lebih baik. Salah satu fokus utama adalah pengembangan infrastruktur dan pelabuhan yang menjadi kunci bagi konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah. Terdengar ide mengenai pentingnya pelabuhan yang strategis di Kabupaten Kapuas, yang tidak hanya akan membuka akses ekonomi tetapi juga dapat bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Selain itu, diskusi juga mengarah pada perlunya inovasi dalam sektor pertanian, yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Kabupaten Kapuas. Peserta menyoroti tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Misalnya, harga kelapa sawit yang rendah dibandingkan dengan daerah lain menjadi perhatian utama, di mana perlu adanya penelitian yang mendalam untuk menemukan solusi yang tepat, baik dari sisi teknis maupun kebijakan.
Tidak hanya berhenti di sektor pertanian, permasalahan bibit unggul yang tidak produktif juga menjadi sorotan. Peserta mengemukakan pengalaman pribadi mereka dalam menanam durian dan bibit unggul lainnya, yang ternyata tidak memberikan hasil yang diharapkan. Hal ini menunjukkan perlunya riset yang lebih mendalam sebelum bibit tersebut diperkenalkan kepada masyarakat.
Kemajuan teknologi juga menjadi topik penting, dengan adanya usulan untuk memanfaatkan telemedisin sebagai solusi untuk meningkatkan layanan kesehatan di daerah terpencil. Ide ini didukung oleh fakta bahwa telemedisin dapat memberikan akses kepada masyarakat di daerah terpencil terhadap layanan kesehatan yang lebih baik, dengan dukungan dari tenaga medis yang kompeten di pusat-pusat kesehatan utama.
Rencana Induk Peta Jalan Riset dan Inovasi Daerah yang sedang disusun, bertujuan untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Kapuas. Dengan menginventarisasi data primer dan sekunder, serta melakukan analisis potensi wilayah, roadmap ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam mengembangkan kebijakan dan program yang lebih tepat sasaran. Sinergitas antar institusi penelitian dan inovasi juga menjadi kunci dalam mencapai tujuan ini.
Pada akhirnya, melalui kegiatan ini, Kabupaten Kapuas menunjukkan komitmennya untuk terus berinovasi dan berkembang, sejalan dengan visi jangka panjang yang telah ditetapkan. Semoga dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, impian untuk mewujudkan Kabupaten Kapuas yang lebih sejahtera dan berkelanjutan dapat terwujud.
Kesimpulan: Konsultasi Publik yang berlangsung tidak hanya sebagai ajang diskusi tetapi juga sebagai langkah nyata dalam membangun masa depan Kabupaten Kapuas melalui riset dan inovasi. Dengan kehadiran perwakilan dari berbagai OPD, termasuk Bapak Jum’atil Fajar dari Dinas Kesehatan, berbagai ide dan masukan yang disampaikan diharapkan dapat terealisasi dalam bentuk kebijakan yang berdampak nyata bagi masyarakat.