Dalam diskusi yang dipandu oleh Brian, para panelis dari berbagai latar belakang profesional berbagi wawasan tentang tantangan dan inovasi di sektor perawatan kesehatan. Topik ini relevan dalam konteks pandemi yang telah mempercepat adopsi teknologi, memaksa sistem kesehatan untuk beradaptasi dengan perubahan besar dalam permintaan dan ekspektasi pasien.

Target Quintuple dalam Sistem Kesehatan

Target Quintuple mencakup lima tujuan utama:

  1. Meningkatkan pengalaman pasien.
  2. Membentuk populasi yang lebih sehat.
  3. Menurunkan biaya perawatan per kapita.
  4. Meningkatkan kepuasan penyedia layanan.
  5. Memastikan akses terhadap perawatan yang bernilai tinggi.

Dalam lingkungan pascapandemi, target ini menjadi semakin penting untuk menghadapi peningkatan kebutuhan pasien, ekspektasi yang lebih tinggi, kekurangan tenaga kesehatan, dan biaya operasional yang terus meningkat.

Teknologi Sebagai Solusi

Panelis membahas penggunaan teknologi dalam menciptakan efisiensi perawatan, terutama melalui layanan asynchronous care (penanganan pasien tanpa pertemuan langsung). Dr. Camille Bradley, misalnya, menekankan pentingnya perawatan berbasis teknologi di Baylor Scott & White. Dengan memanfaatkan e-visit dan aplikasi mobile, mereka dapat mempercepat akses pasien ke layanan kesehatan, mengurangi waktu tunggu hingga kurang dari 14 hari.

Dr. Scott Patch dari InterMed menyampaikan strategi serupa, termasuk implementasi teknologi triage untuk mengarahkan pasien dengan kasus ringan ke perawatan virtual. Ini memungkinkan fokus yang lebih besar pada kasus yang lebih kompleks.

Keunggulan Asynchronous Care

  • Efisiensi waktu: Layanan asynchronous memungkinkan pengasuh untuk menangani lebih banyak pasien dalam waktu lebih singkat.
  • Pengurangan biaya: Teknologi ini mengurangi kunjungan langsung ke klinik, yang tidak selalu diperlukan.
  • Akses yang lebih baik: Pasien di daerah terpencil dapat memperoleh perawatan tanpa perlu perjalanan jauh.
  • Efektivitas diagnosa: Studi menunjukkan bahwa hasil diagnosa e-visit sering kali setara dengan konsultasi langsung.

Tantangan dalam Implementasi

Meski memberikan banyak manfaat, implementasi teknologi ini menghadapi tantangan, seperti:

  • Ketidaknyamanan penyedia layanan: Banyak pengasuh yang belum terbiasa dengan teknologi baru.
  • Ketergantungan pada infrastruktur teknologi: Sistem perawatan asynchronous memerlukan integrasi teknologi yang mulus.
  • Kebutuhan pelatihan: Baik staf kesehatan maupun pasien memerlukan pelatihan untuk memaksimalkan penggunaan teknologi.

Kisah Inspiratif

Salah satu contoh menarik adalah sistem di Baylor Scott & White yang memungkinkan pasien menerima perawatan dari lokasi yang jauh, seperti dari parkiran kedai kopi. Dalam kasus ekstrem, mereka berhasil mendiagnosa emboli paru dengan cepat, yang menyelamatkan nyawa pasien.

Kesimpulan

Teknologi adalah masa depan perawatan kesehatan. Dengan memanfaatkan layanan virtual, sistem kesehatan dapat menghadirkan pengalaman yang lebih baik bagi pasien sekaligus meningkatkan efisiensi operasional. Tantangan implementasi teknologi harus diatasi melalui pelatihan, dukungan infrastruktur, dan komunikasi yang efektif antara pasien dan pengasuh.

Sumber: https://www.americantelemed.org/resources/digital-first-strategies-to-maximize-capacity-access-loyalty-in-primary-urgent-care/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *