Pada Sabtu, 24 Agustus 2024, Tim Pembinaan Cluster Binaan (TPCB) Wilayah E dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas melakukan kunjungan kerja ke Puskesmas Tamban Baru. Tim ini dipimpin oleh Bapak Jum’atil Fajar, Sekretaris Dinas Kesehatan, dan terdiri dari beberapa anggota penting lainnya, termasuk Bapak Masran (Kepala Sub Bagian Umum, Kepegawaian, Hukum), Ibu Rahmawati (Ketua Tim Mutu, Akreditasi dan Pembiayaan – MAP), Bapak Yonas (Ketua Tim Sarana, Prasarana dan Alat Kesehatan), Bapak Hadi (Ketua Tim Perencanaan, Informasi dan Humas), serta anggota tim lainnya seperti Ibu Ola dan Ibu Mardiati.
Setibanya di Puskesmas Tamban Baru, rombongan disambut hangat oleh staf Puskesmas yang dipimpin oleh Bapak Benny Wewengkang. Setelah berbincang sejenak di ruangan pimpinan, kegiatan utama dilakukan di halaman Puskesmas yang sudah dilengkapi dengan kanopi untuk kenyamanan. Sebelum acara dimulai, Bapak Jum’atil Fajar juga menyempatkan diri untuk meninjau rumah dinas yang berada di batas tanah belakang serta ruang bersalin.
Dalam kesempatan tersebut, setiap anggota tim memberikan arahan dan pembinaan. Bapak Jum’atil Fajar membuka sesi pembinaan dengan memberikan arahan umum, diikuti oleh Bapak Masran yang membahas berbagai aspek kepegawaian dan hukum. Bapak Yonas kemudian memberikan penjelasan terkait sarana, prasarana, dan alat kesehatan yang ada di Puskesmas. Ibu Rahmawati turut memberikan penjelasan mengenai mutu pelayanan, akreditasi, dan pembiayaan yang sangat penting untuk keberlanjutan layanan kesehatan di Puskesmas.
Pembahasan terpanjang disampaikan oleh Bapak Hadi, yang fokus pada Self Assessment yang telah diisi oleh pihak Puskesmas. Beliau menjelaskan pentingnya pemenuhan data dalam sistem ini untuk mendukung perencanaan strategis yang lebih akurat dan sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa pertanyaan penting muncul dari pihak Puskesmas. Salah satu topik yang dibahas adalah mengenai target program yang dirasa cukup besar. Menanggapi hal ini, pihak Dinas Kesehatan menjelaskan bahwa saat ini sedang diupayakan akses ke data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) untuk membantu dalam menentukan target yang lebih realistis.
Puskesmas Tamban Baru juga mengangkat isu terkait pengisian Perencanaan Perbaikan Strategis (PPS) yang belum diunggah ke situs Data Fasilitas Online (DFO). Selain itu, ada diskusi terkait pengangkatan pegawai TKS menjadi PPPK dan tenaga kontrak, di mana Bapak Masran menjelaskan bahwa usulan sudah diajukan ke pemerintah daerah.
Selain itu, pertanyaan terkait vaksinasi Hepatitis B bagi tenaga kesehatan juga dijawab dengan jelas bahwa vaksinasi ini merupakan kewajiban dari Puskesmas untuk melindungi petugasnya dari risiko penularan di lingkungan kerja. Untuk pengadaan vaksin, usulan dapat diajukan ke Dinas Kesehatan.
Kunjungan ini berjalan lancar dan penuh dengan diskusi yang produktif. Diharapkan melalui pembinaan ini, Puskesmas Tamban Baru dapat meningkatkan kualitas pelayanannya, serta memenuhi target dan kebutuhan sesuai dengan kondisi lapangan yang sebenarnya.