Pentingnya Pendidikan Kesehatan yang Berpusat pada Anak

Dalam episode pertama EmpowerED Podcast, Clare Hanbury, pendiri Children for Health, berbincang dengan Oduor Kevin, seorang ahli kesehatan masyarakat dari Kenya. Mereka membahas bagaimana pendidikan kesehatan dapat menjadi lebih inklusif, menarik, dan berdampak melalui keterlibatan anak-anak sebagai agen perubahan.

Pendidikan kesehatan sering kali bersifat top-down, mengabaikan suara anak-anak dan komunitas yang seharusnya menjadi pusat program. Oduor Kevin menyampaikan bahwa anak-anak bukan hanya penerima informasi, tetapi juga dapat menjadi kreator solusi kesehatan. Pendekatan yang melibatkan mereka dari tahap perancangan hingga implementasi terbukti lebih efektif dan berkelanjutan.

Pendekatan yang Digunakan

  1. Visualisasi dan Interaktivitas: Penggunaan alat visual seperti poster, video, dan demonstrasi langsung dapat meningkatkan minat anak-anak. Aktivitas langsung seperti membuat tempat cuci tangan sederhana (tippy taps) juga menghubungkan pelajaran kesehatan dengan kehidupan nyata.
  2. Peran Anak dalam Desain Program: Anak-anak dilibatkan dalam merancang materi kesehatan, seperti yang dilakukan dalam proyek poster sanitasi air. Mereka memberikan masukan kritis untuk membuat pesan lebih relevan.
  3. Penyampaian Pesan melalui Seni dan Media Sosial: Lagu, permainan, dan media sosial menjadi alat penting untuk menyampaikan pesan kesehatan. Misalnya, lagu-lagu tentang mencuci tangan tidak hanya diingat anak-anak, tetapi juga disampaikan kepada orang tua mereka.
  4. Mengatasi Hambatan Praktis: Tantangan seperti ketidaktersediaan sabun di rumah sering kali menghalangi implementasi perilaku sehat. Solusinya adalah melibatkan keluarga dan komunitas untuk mendukung perubahan perilaku.

Keberlanjutan dan Dampak Jangka Panjang

Oduor Kevin menekankan pentingnya memastikan keberlanjutan program kesehatan dengan melibatkan penerima manfaat sejak awal. Program yang dirancang bersama anak-anak lebih mungkin bertahan karena mereka merasa memiliki program tersebut.

Proses keterlibatan ini juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan rasa tanggung jawab terhadap komunitasnya. Sebagai contoh, seorang anak yang belajar pentingnya kolostrum melalui simulasi peran kemungkinan besar akan membawa pengetahuan itu sepanjang hidupnya.

Kesimpulan

Pendidikan kesehatan yang melibatkan anak-anak sebagai co-creator dapat mengubah paradigma dari penyampaian informasi menjadi kolaborasi yang bermakna. Anak-anak bukan hanya agen perubahan untuk keluarga mereka, tetapi juga untuk komunitas mereka secara keseluruhan.

Sumber: https://youtu.be/BzZwZwWmAZc?si=jrqJlW982vA0o2o_

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *